Jumat, 13 Maret 2015

KAJI PANCASILA



Pancasila Sesuai Dengan Al Qur’an

menurut Kyai Much Muchtar Mu’thi,Pengasuh Pesantren Majma’al Bahrain Shiddiqiyyah, Ploso, Jombang

bahwa pancasila sudah sesuai dengan alqur`an dengan penguat 10 alasan

ALASAN PERTAMA: ALASAN AL-QUR’AN

Sesungguhnya orang-orang mukmin (Islam) dan orang-orang Yahudi, dan orang-orang Nashrani dan orang-orang Shobi-in, siapa saja diantaranya yang benar-benar beriman kepada Alloh dan hari kemudian dan amal sholeh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.(QS:Al Baqoroh:62)

Dalam ayat ini Alloh Ta’ala menerangkan:
(1). Orang-orang Islam
(2). Orang-orang Yahudi
(3). Orang-orang Nasrani.
(4). Orang-orang Shobi-in.

Siapa saja diantara orang-orang ini,apabila:
(1). Beriman kepada Alloh,
(2). Beriman kepada Hari Akhirat,
(3). Beramal Sholih,

semuanya itu akan menerima pahala dari Alloh Ta’ala dan akan menerima jaminan selamat di akhirat.

maka jelaslah dalam ayat ini yang dipentingkan bukan nama.

apakah nama Islam,Yahudi,Nasrani,Shobi-in,bukan nama-nama inilah yang menjadi jaminan akan menerima pahala dan keselamatan melainkan hanya TIGA PERKARA lah yang menjadi jaminan keselamatan dan menerima pahala yaitu:

1- AAMANNA BILLAH
2- AAMANNA BILYAUMIL AKHIR
3- AMALAN SHOLIHAN


ALASAN KEDUA: ALASAN HADITS

akan datang suatu zaman di dalam zaman itu tiadalah yang tetap dari Islam kecuali namanya saja.

menurut hadits ini Rosulullah S.A.W telah menerangkan bahwa di akhir-akhir zaman,manusia hanya gemar namanya saja yang Islam akan tetapi imannya dan amalnya bukan amal Islam.

dikira kalau namanya Islam sudah jadi orang Islam meskipun tidak amal sholih.

ALASAN KETIGA: PANCASILA ITU SENDIRI

pancasila itu sendiri tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

dari sila yang pertama sampai sila yang ke lima,satupun tidak ada yang bertentangan dengan ajaran Islam.

(1). Sila Ke-Satu: KETUHANAN YANG MAHA ESA.

sesuai dengan ayat Al-Qur’an yaitu WA ILAHUKUM ILAAHU WAHIDUN. 

Artinya: Dan Tuhanmu itu,Tuhan Yang Maha Esa.(QS.Al Baqoroh 163)

(2). Sila Ke-Dua: KEMANUSIAN YANG ADIL DAN BERADAB.

sesuai dengan ayat Al-Qur’an yaitu FALA TATTABIUL HAWAA – ANTA’DILUU. 

Artinya: Maka janganlah kamu mengikuti hawa,hendaklah kamu jadi manusia yang adil.(QS.An Nisaa 135).

(3). Sila Ke-Tiga: PERSATUAN INDONESIA

sesuai dengan ayat Al-Qur’an yaitu WAJA ALNAAKUM SYU-‘UUBA WA QOBAILA LITA’AROFU

Artinya: Dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.(QS.Alhujrot:13)

(4). Sila Ke-Empat: KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT
KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN.

sesuai dengan ayat Al-Qur’an yaitu WA AFROHUM SYUU ROO BAINAHUM. 

Artinya: Dan perkara mereka dimusyawaratan antara mereka(QS. Asy Syuraa 38)

(5) Sila Kelima: KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA.

sesuai dengan ayat Al-Qur’an yaitu INNALLOOHA YA’MURUKUM BIL’ADLI WA IKHSAN. 

Artinya: Sesungguhnya Alloh Ta’ala itu menyuruh kamu dengan adil dan baik.(QS.An Nahl 90)

ALASAN KE-EMPAT

di dalam pancasila itu terisi enam kalimat dari Islam yaitu:

(1). Kalimat Pertama “ADIL”

Sesungguhnya Alloh Ta’ala itu menyuruh kamu dengan adil dan baik.(QS.An Nahl 90)

(2). Kalimat Kedua “RAKYAT”

Kamu semuanya itu penggembala dan kamu semuanya akan ditanya dari soal gembalaanmu”.

(3). Kalimat “HIKMAH”

Barangsiapa yang didatangkan satu hikmah maka benar-benar didatangkan kebaikan yang banyak.(QS.2. Albaqoroh :269)

(4). Kalimat “WAKIL”

Dan cukuplah dengan Alloh penyerahan itu.(QS.4. An Nisaa 81)

(5). Kalimat “MUSYAWARAH”

Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.(QS. Ali Imron” 159)

(6). Kalimat “ADAB”

Mulyakanlah anak-anakmu dan perbaikilah adab-adabnya.

ALASAN KELIMA

yang menyusun Pancasila adalah orang-orang Islam, Pemimpin Islam Indonesia yang pilihan, yaitu:
• Ir. Soekarno
• Drs. Mohammad Hatta
• Abi Kusno Tjokrosuyoso
• Kyai Abdul Kohar Mudzakir
• Kyai Abdul Wachid Hasyim
• Kyai Agus Salim
• Achmad Subardjo
• Mr. Mohammad Yamin.

Hanya satu yang Kristen, yaitu Mr. Maramis.

ALASAN KEENAM

susunannya sesuai dengan kalimat-kalimat adalam Al-Qur’an:

ROBBIN NAAS – MAALIKIN NAAS – ILAAHIN NAAS
KETUHANAN YANG MAHA ESA => ROBBI – MAALIKI – ILAAHI
MANUSIA => AN NAAS – AN NAAS – AN NAAS

ALASAN KETUJUH

orang-orang beragama Islam dan inti ajaran Islam adalah LAA ILAAHA ILLALLOH sebagaimana tersebut dalam hadits:

QOLA ROSULULLOH SAW:
AFDLOLU MAQULTU ANA WANABIYYUUNA MIN QOBLII LAA ILAAHA ILLALLOHU (Al Hadits).

Artinya:

seutama-utama apa yang aku ucapkan dan yang diucapkan para Nabi sebelum aku ialah LAA ILAAHA ILLALLAH.

Tauhid itu ialah Ketuhanan Yang Maha Esa,maka bagi orang Islam Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa itu ialah “AT TAUHID”,karena sebagai orang Islam tidak ada tuhan lainnya ALLAH.

tidak akan ber’itikad: Ketuhanan lainnya Tauhid.
ummat Islam berI’tikad bahwa Yang Maha Esa itu adalah Tauhid. 

Dijamin oleh Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945,BAB : XI pasal 29 ayat nomor 1 dan 2.

(1). Negara Berdasarkan Atas Ketuhanan Yang Maha Esa.

(2). Negara Menjamin Tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

ALASAN KEDELAPAN

ulama Islam jaman kemerdekaan merasa bahagia,merasa bangga,merasa gembira, merasa syukur sampai meneteskan air mata, bahwa di Indonesia ini,I’tikad Tauhid, kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,bukan hanya menjadi soal I’tikad individu bukan menjadi soal rakyat Indonesia akan tetapi sudah menjadi soal Negara.

Perhatikanlah:

(1). Pada tanggal 17 Agustus 1945, rakyat Indonesia merdeka. Di waktu rakyat Indonesia merdeka itu,masalah Ketuhanan Yang Maha Esa masih jadi soal rakyat Indonesia.

“Atas Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.”

Dalam alinea ke-III ini rakyat Indonesia menyatakan kepada seluruh dunia,bahwa kemerdekaannya itu adalah atas berkat rahmat Allah.

(2). Kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945 Hari Sabtu Pahing,Bulan Romadlon,tanggal 10 Negara Republik Indonesia berdiri.

maka berdirinya Negara Republik Indonesia itu didirikan di atas dasar Ketuhanan Yang Maha Esa.

• Dalam alinea IV (Pembukaan UUD 1945) disebutkan: Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa.

• Dalam batang tubuhnya Undang-undang Dasar 1945, Bab XI- Agama – pasal 29 ayat (1): Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.

• Maka jelaslah soal “Ketuhanan Yang Maha Esa” sudah bukan soal I’tikadnya rakyat saja: artinya bukan hanya rakyat Indonesia yang ber Tuhan,bukan hanya bangsa Indonesia yang ber Tuhan, akan tetapi Negara Republik Indonesia juga ber Ketuhanan Yang Maha Esa.

adapun fakta-fakta yang tidak terbantahkan oleh siapapun,bahwa Negara Republik Indonesia ber KETUHANAN YANG MAHA ESA, perhatikanlah dibawah ini:

Fakta Pertama: Adalah fakta konstitusionil, dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-IV yang berbunyi: Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa.

dalam batang tubuh UUD 1945 Bab XI pasal 29 ayat (1): Negara Berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.

Fakta Kedua: Negara yang BerKetuhanan Yang Maha Esa itu mempunyai kewajiban-kewajiban, tersebut dalam batang tubuh UUD 1945 Bab XI pasal 29 ayat (2) "Negara menjamin tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama nya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

Kewajiban Negara ber Tuhan ditentukan kewajibannya yaitu:

(1). Kewajiban menjamin tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing.

(2). Kewajiban menjamin tiap-tiap penduduk untuk beribadah menurut agamanya.

(3). Kewajiban menjamin tiap-tiap penduduk untuk beribadah menurut kepercayaannya.

Fakta Ketiga: Adanya departemen agama Republik Indonesia yang berkewajiban melayani kehidupan beragama.

Fakta Keempat: Masjid-masjid, Musholla-musholla, Pesantren-pesantren, Madrasah Madarasah tumbuh subur di Nusantara Indonesia dan mendapat bantuan-bantuan dari Pemerintah.

di bangun musholla-musholla di kantor-kantor, di tempat-tempat umum seperti terminal-terminal dan pelabuhan-pelabuhan.

Fakta Kelima: Sekolah Umum mulai dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi diwajibkan Pelajaran Agama.

Fakta Keenam: Berpuluh-puluh ribu guru agama negeri yang mengajarkan ajaran Islam.

Fakta Ketujuh: Pelayanan Ibadah Haji, asrama-asrama haji di Indonesia maupun di Saudi Arabia di bangun.

Fakta kedelapan: Diadakan musabaqoh Tilawatil Qur’an, Musabaqoh Hifdzil Qur’an, Musabaqoh Cerdas Cermat Al-Qur’an dari tingkat kecamatan, Kabupaten, Propinsi, sampai tingkat Nasional dengan biaya yang banyak.

Fakta Kesembilan: Iedul Fitri, Iedul Adh-ha, Nuzulul Qur’an, Isro Mi’roj, Maulid Nabi dan Tahun Baru hijriyah diadakan peringatan secara Nasional.

Fakta Kesepuluh: Da’wah agama tidak memakai izin, Al-Qur’an dicetak sebanyak mungkin.

Fakta Kesebelas: Negara membangun Masjid Negara yang terbesar dan megah dengan biaya yang bermilyard-milyard yang didalamnya ditempatkan Kantor Majelis Ulama Pusat dan masih banyak fakta-fakta lain.

ALASAN KESEMBILAN

adalah wajib syukur kepada pemimpin-pemimpin kita yang menyusun Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 yang begitu hebat.

Karena syukur kepada manusia itu adalah perintah Allah dan melaksanakan perintah Allah adalah ibadah.

QOLA ROSULULLOH SAW.: MAN LAM YASY-KURINNAAS LAM YASY-KURILLAH (Al-hadits).

Artinya: Barangsiapa tidak syukur kepada sesama manusia berarti tidak syukur kepada Alloh.

ALASAN KESEPULUH

bagi keyakinan kami belum ada Undang-undang di Negara-negara lain yang indah, bagus, laksana Undang-undang Negara kita Republik Indonesia ini.

sebab di dalam Undang-undang Negara kita ini,bisalah bertemu manjadi satu, Tiga Teori Kedaulatan:

1. Kedaulatan Tuhan 2. Kedaulatan Rakyat dan 3. Kedaulatan Hukum.

(1). Kedaulatan Tuhan:
disebutkan dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, Alinea ke-III, Yang Maha Kuasa, Maha Daulat adalah Tuhan, Atas Berkat Rahmat Alloh Yang Maha Kuasa.

(2). Kedaulatan Rakyat:
- Disebutkan dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, alinea ke-IV bunyinya: Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat.
- Dalam batang tubuh Undang-undang Dasar 1945, Bab I, judul Bentuk dan Kedaulatan, pasal 1 ayat 2, bunyinya: Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat.

(3). Kedaulatan Hukum:
Dalam Penjelasan resmi Undang-Undang Dasar 1945, Bab : Sistem Pemerintahan Negara. “Negara Indonesia berdasar atas Hukum (Rechstat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (mechstat).

- Kalau manusia-manusia itu dalam Al-qur’an disebutkan KHOLIFATULLAH (wakil Alloh Ta’ala) di bumi yang di beri kekuasaan mengelola isi alam ini.

- Maka kedaulatan rakyat adalah mencerminkan kedaulatan Tuhan, atau pantulan dari Kedaulatan Tuhan yang putusannya harus di TA’ATI.

meskipun masih banyak alasan-alasan lain, akan tetapi SEPULUH MACAM ALASAN inilah,bagi kami sudah cukup.

BUTIR BUTIR PANCASILA REFERENSINYA ADALAH AL QURAN 

Pertanyaannya, benarkah butir-butir mutiara Pancasila itu ada di dalam Al-Quran ? 

dijawablah oleh Kyai Much Muchtar Mu’thi,Pengasuh Pesantren Majma’al Bahrain – Shiddiqiyyah,Ploso, Jombang.

marilah kita kaji satu per satu,tapi hanya kami sebut beberapa ayat saja sebagai referensi supaya tidak berlarut-larut.

dan kami sampaikan dalam bentuk terjemahnya supaya lebih mudah dimengerti.

namun apabila anda ingin study yang lebih mendalam,bisa merujuknya ke kitab Al-Quran.

1. Ketuhanan Tuhan Yang Maha Esa.

Perintah untuk mengakui dan menyembah kepada Tuhan Yang Maha Esa, antara lain terdapat pada Surat 112 (Al-Ikhlas) dan Surat 2 (Al Baqarah).

Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. (QS 112:1)

Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS 2:163)

Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa, Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (QS 2:21-22)

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

tentang kemanusiaan dapat dilihat pada beberapa ayat,antara lain Surat 2 (Al Baqarah), 31 (Luqman) dan 49 (Al Hujuraat).

Jangahlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan mengadakan ishlah di antara manusia. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS 2:224)

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (QS 31:18)

Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (QS 49:10)

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS 49:13)

3. Persatuan Indonesia.

kewajiban rakyat terhadap bangsa dan negara, antara lain dijelaskan dalam Surat 4 (An Nisaa) dan 3 (Ali Imran).

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS 4:59)

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung. (QS 3:200)

Adakalanya untuk mempertahankan tegaknya persatuan dan kesatuan negara, kita dituntut untuk berjuang, baik dengan harta maupun jiwa. Hal itu ditegaskan dalam Surat 5 (Al-Maaidah) dan 9 (At-Taubah).

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS 5:35)

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS 9:111)

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah dalam permusyawaratan / perwakilan.

mengenai pokok-pokok demokrasi dijelaskan dalam beberapa ayat, antara lain pada Surat 3 (Ali Imron), 27 (An-Naml), dan 42 (Asy-Syuura).

maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS 3:159)

Berkata dia (Balqis): Hai para pembesar berilah aku pertimbangan dalam urusanku (ini) aku tidak pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam majelis(ku). (QS 27:32)

Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. (QS 42:38)

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

berbuat adil diperintahkan Allah Swt dalam beberapa ayat, antara lain Surat 4 (An Nisaa), 5 (Al- Maaidah), 16 (An Nahl).

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan. (QS 4:135)

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS 4:58)

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS 5:8)

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (QS 16:90)

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri, (yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Dan Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan. (QS 4:36-37)

warid165@gmail.com

Tidak ada komentar :

Posting Komentar